Rabu, 23 Januari 2013

Refleksi Kerusuhan Sumbawa


Aksi perusakan milik warga Bali di Sumbawa, NTB, bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian semata. Dia menilai berbagai elemen pemerintah wajib untuk bertanggung jawab untuk meredam kerusuhan di Sumbawa.
 “Kasus konflik massa yang sering terjadi di NTB ini harus diselesaikan secara integral, dimana peranan Pemda dan unsur Departemen terkait juga penting. Penanganannya tak bisa hanya jadi tanggung jawab aparat TNI, Polri, intelijen semata saja. 


Masyarakat juga berperan sangat penting,  warga harus pandai mengelola isu, apa yang harus ditanggapi sehingga tidak mudah terprovokasi dan berimbas kepada tindakan anarkis. 

Sebelumnya terjadi aksi perusakan rumah ibadah milik warga Bali di Sumbawa, NTB, yang berlanjut pada aksi pembakaran sejumlah rumah, toko, mini bus, sepeda motor dan supermarket, pada Selasa 22 Januari malam.  

Aksi perusakan dan pembakaran tersebut diduga merupakan buntut kasus kecelakan tunggal yang menimpa anggota polisi, Brigadir Eka Gede Suwarjana dan Arniati. Brigadir Eka merupakan warga keturunan Bali yang bertugas di Kepolisian Resort Sumbawa.
Sementara Arniati, warga Desa Berang Rea, Kecamatan Moyo Hulu, Sumbawa, merupakan PNS di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sumbawa.
Pada Sabtu, 19 Januari lalu, pasangan kekasih tersebut berboncengan sepeda motor. Nahas sepeda motor yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan hingga menyebabkan Arniati meninggal dunia.
Dugaan kecelakaan itu disampaikan polisi setelah melakukan penyelidikan. Berdasarkan diagnosa dokter, korban meninggal akibat kecelakaan atau jatuh saat berkendara.  
Namun, keterangan polisi itu dibantah pihak keluarga korban. Mereka menduga Arniati tewas bukan akibat kecelakaan melainkan menjadi korban penganiayaan. Sebab, keluarga menemukan bekas luka di sekujur tubuh, dan beberapa tulang patah. Selain itu, korban juga mengalami gegar otak.
Kematian yang tak wajar itu tak hanya memancing emosi keluarga, namun juga warga sekitar. Kemarahan warga berbuntut pada pengerusakan rumah ibadah milik warga Bali di Sumbawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar